Jokowi Ingin Kemiskinan Ekstrem Nol Persen pada 2024, Ekonom: Bansos Rp 600 Ribu Enggak Cukup

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad merespons pemerintah yang menargetkan kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024.

Untuk bisa mencapai target tersebut, menurut dia, pemerintah harus memaksimalkan program bantuan sosial.

Tauhid menuturkan, dasar kemiskinan ekstrem itu adalah orang yang pendapatan per kapitanya per hari Rp 10-11 ribu.

Dia mencontohkan misalnya dalam satu keluarga itu ada 4-5 orang, artinya sehari sekitar Rp 50-60 ribu, atau paling tidak penghasilan mereka Rp 2 jutaan per bulan.

Jokowi Ngopi Bareng Dengan Ketua MK Anwar Usman, Pengamat Ingatkan Soal Netralitas dan Independensi “Betul (bantuan harus maksimal).

Tapi batuan sosial yang diberikan pemerintah rata-rata hanya Rp 500-600 ribu per bulan, enggak cukup buat mereka, masih jauh di bawah,” ujar Tauhid melalui sambungan telepon pada Selasa, 21 Februari 2023.

Tauhid menilai, bantuan pemerintah yang tidak sesuai dengan perhitungan pendaoatan perkapita itu membuat kemiskinan ekstrem masih ada.

Belum lagi bantuan-bantuan program sosial yang tidak tepat sasaran.

“Itu memang harus dipotong, harus dikurangi.

Dananya digunakan untuk menambah, baik untuk kelompok miskin apalagi yang miskinnya ekstrem itu,” ucap Tauhid.

Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan saat 100 Tahun Indonesia Merdeka 0,5 Persen: Itu Bukan Hal Mudah Karena kemiskinan ekstrem memang cara mengatasinya dengan pendekatan bantuan.

Karena jika diminta untuk berwirausaha dan mendapatkan layanan pekerjaan relatif berat, mereka hanya bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah.

Selanjutnya: Sehingga, Tauhid berujar, target nol persen kemiskinan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *