Perusahaan tambang batu bara PT Harum Energy Tbk. membukukan laba bersih yang meningkat 306 persen year on year (yoy) menjadi US$ 301,75 juta atau setara Rp 4,52 triliun pada 2022 dari sebelumnya US$ 74,32 juta pada 2021.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 April 2023, pertumbuhan laba bersih perusahaan berkode saham HRUM ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan yang mencapai 169,03 persen yoy menjadi US$ 904,43 juta atau setara Rp 13,55 triliun pada 2022 dari sebelumnya US$ 336,17 juta pada 2021.
Dorong Hilirisasi Agar RI Bisa ‘Naik Kelas’, Luhut: Mengapa WTO Memaksa Kami Ekspor Mineral? Pendapatan tersebut dikontribusikan dari penjualan batu bara ekspor sebesar US$ 794,40 juta atau setara Rp 11,90 triliun dan penjualan batu bara lokal sebesar US$ 95,94 jutaatau setara Rp 1,43 triliun sepanjang tahun 2022.
Kemudian, penyewaan alat berat berkontribusi sebesar US$ 5,05 juta atau setara Rp 75,78 miliar, segmen jalan pengangkutan berkontribusi sebesar US$ 4,95 juta atau setara Rp 74,22 miliar, serta segmen time, freight, dan voyage charter berkontribusi sebesar US$ 4,07 juta atau Rp 61,13 miliar.
Namun demikian, seiring meningkatnya pendapatan, perseroan juga mencatatkan beban pokok pendapatan dan beban langsung yang meningkat 125 persen yoy menjadi sebesar US$ 362,94 juta pada 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 161,5 juta pada 2021.
Jokowi dan Airlangga Kompak Tepis Ekspor Pasir Laut Demi Investor Singapura Kemudian, beban penjualan HRUM meningkat menjadi US$ 65,43 juta pada 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 16,09 juta pada 2021, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar US$ 35,86 juta pada 2022.
Selanjutnya: Hingga akhir 2022, perseroan mencatatkan….