Pola makan vegetarian yang menghindari konsumsi daging sering dihubungkan dengan sistem kepercayaan dari sejarah kuno.
Pola makan yang menjauhkan diri dari daging dan menghindari bahaya bagi makhluk hidup pertama kali didokumentasikan dalam teks-teks agama sejak abad ke-5 sebelum Masehi, tepatnya di India.
Kemudian, ketika Inggris menjajah India pada abad ke-17 dan ke-18, mereka mempraktikkan vegetarian dan mempopulerkan praktik tersebut di negara asalnya.
Lalu, praktik tersebut dengan cepat menyebar ke negara Eropa lainnya.
7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Membuat Umur Panjang Tak hanya orang Eropa, banyak pula penduduk asli Amerika yang telah mengadaptasi pola makan vegetarian.
Misalnya, Choctaw, Mississippi, dan Oklahoma yang sebagian besar adalah petani dengan pola makan berbasis tumbuhan lantaran jarang mengonsumsi daging hewan buruan.
Bahkan, mereka mendewakan nabati tersebut.
Pun demikian dengan Suku Aztec dan Maya yang dilaporkan telah membesarkan anak-anak mereka sebagai seorang vegetarian.
Selain penduduk benua Amerika, penduduk asli dan diaspora Afrika juga memiliki tradisi vegetarian yang menjadi penopang gerakan vegan saat ini.
Di Afrika, tradisi makanan wilayah Ethiopia telah melayani pola makan semi-vegan sejak zaman kuno sebagai akibat dari kepatuhan banyak penduduk ini terhadap praktik puasa Gereja Ortodoks Ethiopia, seperti dilansir sentientmedia.org.
Kemudian, pada 1930-an di Jamaika, Rastafarian mengembangkan gerakan vegetarian kulit hitam yang menentang sistem penindasan di bawah pemerintahan kolonial Inggris dan neo-imperialisme.
Rastafarian melihat keilahian zat spiritual yang diwujudkan dalam pemimpin Ethiopia, Haile Selassie atau disebut Ras Tafari sampai menjadi kaisar.
Ras tersebut merupakan kepala suku dalam bahasa Amharik, bahasa Ethiopia.
Gerakan tersebut pun selalu menyajikan hidangan vegan untuk para anggotanya.
6 Tips Penting Agar Bahagia Lebih lanjut, sejarah vegetarianisme meliputi golongan humanis, Hindu, fundamentalis Kristen, radikal, agnostik, filsuf, pendiri agama, dan bahkan seorang Kaisar.
Sebab, golongan yang menyuarakan tentang vegetarian tersebut menerapkannya sesuai keyakinan mereka atas suatu zat lebih tinggi daripada manusia, sebagaimana tercantum dalam Vegetarianism: A History.
Semakin lama, vegetarian mengalami perkembangan sehingga melahirkan beragam tipe.
Berikut adalah tipe-tipe dari vegetarian, yaitu: 1.
Lacto-ovo Vegetarian Pola makan vegetarian jenis ini mengharuskan seseorang tidak akan makan daging atau ikan, tetapi tetap mengonsumsi telur, mentega, keju, es krim, dan produk susu lainnya.
Beberapa orang memiliki alasan agama atau budaya untuk menerapkan tipe ini.
Misalnya, orang yang beragama Hindu dan Buddha.
2.
Lacto Vegetarian Pola makan vegetarian ini adalah adalah pola makan yang mencakup produk susu, seperti keju, mentega, dan es krim dan tidak mengonsumsi semua daging serta telur.
Tipe ini diterapkan oleh pengikut Jainisme, Hindu, dan Buddha.
3.
Ovo-vegetarian Melansir healthline, ovo-vegetarian adalah tipe vegetarian yang tidak mengonsumsi produk susu, daging, dan ikan, tetapi mengonsumsi telur.
4.
Flexitarian (fleksibel) Pola makan vegetarian fleksibel dirancang agar seseorang lebih fleksibel.
Pola ini menekankan manfaat makanan nabati sambil membiarkan produk hewani dalam jumlah kecil, seperti telur dan produk susu.
Seorang flexitarian secara teknis tidak akan dianggap sebagai vegetarian karena terkadang mengonsumsi sedikit daging.
5.
Pescatarian Tipe vegetarian ini mengonsumsi makanan berbahan dasar ikan dan biasanya akan menghindari daging.
Tipe ini memberikan manfaat seseorang mendapatkan asam lemak omega-3 yang sehat dari ikan dan makanan laut.
6.
Vegan Tipe vegetarian ini mengecualikan mengonsumsi semua produk turunan hewani, termasuk semua daging dan ikan, produk susu, dan telur.
Beberapa orang yang berdiet vegan juga memilih untuk mengecualikan madu lantaran diproduksi oleh lebah.
Pilihan Editor: 5 Sumber Kalsium Nabati untuk Menjalani Pola Makan Vegetarian