Bahayakah Bahan Kimia dalam Chemical Sunscreen?

Sebuah laporan baru dari Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) menemukan bahwa hanya 1 dari 4 sunscreen atau tabir surya dari 1.700 produk SPF yang ditinjau oleh organisasi tersebut efektif tanpa menggunakan bahan kimia yang mengkhawatirkan.

Laporan tersebut menyebut bahan oxybenzone (juga dikenal sebagai benzophenone-3) khususnya bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit, penelitian laboratorium telah menemukan bahwa bahan kimia tersebut diserap ke dalam aliran darah dan dapat mengganggu hormon.

5 Mitos tentang Tabir Surya yang Bisa Membahayakan Kulit Lebih khusus lagi, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan oxybenzone dan kadar testosteron yang lebih rendah pada remaja laki-laki.

Penelitian lain mencatat hubungan antara penggunaan oxybenzone dan hormon tiroid yang terpengaruh, fungsi ginjal dan waktu pubertas, tapi kesimpulan ini masih memerlukan penelitian lebih.

Namun, tidak semua dokter kulit setuju dengan kekhawatiran EWG.

Ada dua jenis sunscreen: mineral dan kimia.

Dokter kulit Dustin Portela menjelaskan bahwa sunscreen mineral menggunakan bahan-bahan seperti zinc oksida atau titanium dioksida, keduanya terjadi secara alami dan dianggap aman oleh FDA dan EWG.

Tabir surya kimia atau chemical sunscreen, yang merupakan mayoritas produk tabir surya, menggunakan berbagai bahan kimia sintetik, termasuk oxybenzone, untuk melindungi kulit.

5 Kesalahan dalam Menggunakan Tabir Surya Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam chemical sunscreen telah diteliti untuk potensi efek samping pada model hewan, termasuk oxybenzone dalam laporan EWG baru-baru ini.

“Penelitian saat ini menunjukkan bahwa bahan sunscreen kimia ini umumnya dianggap aman untuk digunakan manusia dan sangat efektif dalam memberikan perlindungan UV.

Christina Lee Chung, seorang dokter kulit Schweiger Dermatology, setuju dengan mengatakan kepada Yahoo Life bahwa sebagian besar bahan tabir surya yang disetujui oleh FDA aman dan efektif jika digunakan dengan benar.

Chung mengakui bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam beberapa tabir surya, termasuk oxybenzone, masuk ke dalam aliran darah.

Namun, dia mengatakan bahwa ini bukan alasan untuk khawatir.

“Ini berlaku untuk begitu banyak hal yang kita gunakan pada kulit kita setiap hari,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa tidak ada penelitian yang menunjukkan hasil yang berbahaya dan negatif dari kontak dengan bahan kimia ini pada tingkat rendah yang terkandung dalam tabir surya.

“Hanya karena bahan-bahan terserap dan terbukti di laboratorium memiliki potensi mempengaruhi sesuatu, bukan berarti bahan tersebut memiliki efek seperti itu pada tubuh manusia.” Menurut Chung, oxybenzone harus dioleskan ke kulit selama 300 tahun berturut-turut untuk memiliki efek berbahaya seperti yang ditunjukkan dalam penelitian di laboratorium.

Suatu bentuk vitamin A yang disebut retinyl palmitate adalah bahan lain yang digunakan dalam beberapa tabir surya yang telah diteliti.

Menurut Portela, penelitian menunjukkan bahwa retinyl palmitate, yang terkadang digunakan sebagai agen antipenuaan pada tabir surya, mungkin tidak melindungi.

Namun, dia menjelaskan bahwa penelitian ini hanya mengevaluasi efek retinyl palmitate saja dan tidak dengan adanya tabir surya yang menawarkan perlindungan UV, jadi tidak jujur untuk menyimpulkan bahwa tabir surya yang mengandung retinyl palmitate akan meningkatkan risiko kanker kulit.

Portela mengatakan bahwa semua bahan kimia yang digunakan dalam tabir surya memerlukan penelitian lebih lanjut.

Namun, dia yakin produk itu aman.

Satu-satunya bahan yang harus dihindari adalah yang menimbulkan alergi.

Chung menambahkan bahwa tidak ada yang perlu takut menggunakan tabir surya atau takut terobsesi dengan tabir surya mana yang harus gunakan.

Namun demikian, Chung mengatakan bahwa siapa pun yang khawatir tentang penggunaan tabir surya dengan oxybenzone atau bahan kimia lainnya dapat tetap menggunakan tabir surya mineral yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida.

YAHOO LIFE Pilihan Editor: 5 Tips Perawatan Kulit untuk Mencegah Efek Buruk Polusi Udara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *